Selasa, 16 November 2010

-Renungkanlah, nurani!

Hidup memang penuh konsekuensi dari keputusan yang telah kita ambil.

Setiap keputusan pasti menimbulkan dua kemungkinan, keputusan yang tepat atau tidak tepat.Tapi apapun itu semua harus dijalani karena itulah masalah harus diselesaikan. Banyak kemungkinan yang absurd dan ketika dunia penuh kamuflase maka hanya nurani yang tersisa. Rasanya nurani tidak ada dalam kamus orang2 kapitalis karena semua hal dinilai dengan materi, profit dan kekayaaan pribadi. Itulah hidup yang penuh konsekwensi. Dan ketika kamu ingin keluar dari lingkaran setan itu, kamu akan terbentur dengan stigma dan doktrin yang menyudutkan. Kamu akan berkawan dengan keterasingan dan termarjinalkan.

Hidup memang memilih jalannya masing-masing, tanpa kita sadari, tanpa kita mengerti, alur akan berjalan pada apa yang dinamakan global dan universal. Alur yang sama muaranya, KAPITALISME!

Lalu dimana yang namanya KEADILAN dan NURANI?hanya ada di buku-buku saat kita sekolah yang mungkin kini telah lusuh atau hilang! Ahh..hidup memang rumit dengan konsekuensi-konsekuensi yang tak pernah mudah!
Dan memang benar pepatah yang mengatakan bahwa siapa yang kuat dia yang bertahan di negeri subur dan makmur ini. Hidup hanya berada dibatas jelas..KUAT dan LEMAH...KAYA dan MISKIN..PENGUASA dan RAKYAT JELATA..semua jelas yang KUAT akan selalu ‘BENAR’ dan yang lemah akan selalu ‘SALAH’ tanpa kecuali.

Lalu pertanyaannya, saat ini landasan apa yang mendasari kebenaran itu? Yap, bukan lagi kebenaran yang turun dari langit. Dari TUHAN, tapi kebenaran yang lagi2 bermuara pada KAPITALISME, yang kaya selalu benar dan yang miskin selalu salah.

Ahh rasanya ingin membebaskan diri dari kelemahan menghadapi konsekuensi yang ada sehingga bisa menantang hidup dan kehidupan.

Hmmm...Kapankah bisa bebas tanpa batas?

“Kehidupan saat ini hanya ada di batas jelas! KAYA selalu BENAR dan MISKIN selalu SALAH tanpa nurani dan TUHAN tentunya. Bahkan mungkin mereka berfikir TUHAN juga salah?ckckck...

*Semoga kita bisa jadi ‘KAYA’ yang bernurani dan ber TUHAN yang sebenar-benarnya. SEMOGA!