Senin, 27 Mei 2013

PREPARE : H-19

Udah lama gak ngeblog and taraaa tinggal H-19 ke hari pernikahanku, kita coba review vendornya yess, semoga membantu buat yang lagi cari-cari vendor di bogor dan bandung

Pertama kita mulai dari Catering, dekor dan Make Up, ini yang paling bikin deg-degan karena tadinya kita mau pake catering dari Jakarta tapi karena orangnya susah untuk diajak komunikasi dan (sok) sibuk yasudah dibatalkan di bulan terakhir, nah akhirnya pilihan kita jatuh ke Dapoer Ibu yang punya namanya Mas Nanda orangnya baik bangeeeeet, kita sering discuss dan dia kasih banyak masukan buat kita yg lieur sama semua persiapan trus gak itungan ko selama dia bisa bantu di pasti bantu.

Buat fotografer karena kita lebih banyak di Bandung tadinya mau ngambil vendor Bandung tapi karena rempong dan budgetnya jadi ngebengkak karena harus siapin akomodasi dan transport akhirnya dikenalinlah sama Mas Banu, dia kameramen TV swasta dan fotografer landscape, orangnya juga asik banget, gokil, seruuu bahkan waktu kita foto preewed di Kebun Raya Bogor lensa kameranya ada yang naksir, hihiiii buat yang lagi galau siapin pernikahan di Bogor nih emailnya mas Banu bannumaulana85@gmail.com karena sibuk komunikasi kita lebih banyak via email dan whatsapp

Trus untuk undangan kita pake jasanya Pixture Design desainnya oke banget dan harganya reasonable untuk undangan yang personal :D

Dan karena gw rempong untuk urusan kostum akhirnya kita bikin baju resepsi di tukang jahit langganan Mama Cami dan dan sepatunya dibikin khusus sama temen namanya Babi (eh panggilan maksudnya, babi mana bisa bikin sepatu cyiiiin), oia bajunya dipayet di daerah Leuwi Panjang konon katanya di daerah itu emang terkenal untuk urusan payet memayet, budgetnya mureeeeh kok, kalo butuh info nanti gw kasih :D

Trus untuk gedung karena kita pengennya memang outdoor dipilihlah Swimming Pool BNR tempatnya ada terasnya, ada kolam renangnya dan banyak pohon2 yang rindang.

Terakhir untuk musik kita pake timnya mas Caca namanya Syunan Music, kita cuma pake Vocal, Keyboard dan Saxophone dan cindera mata kita cari di Bandung aja yang murmeeer

Sekian reviewnya foto2 nyusul after married, moga2 banyak yang dateng and gak hujan

i'm ready for June, 16th :D




Senin, 29 April 2013

Apa kabar kamu jiwa pengelana?
Aku kini sedang menikmati hidup sunyi, damai dan tenang

Apa kamu merindukanku?
Kadang aku merindukanmu saat ku terpuruk, stress dengan kerjaan yang menumpuk atau sekedar bernostalgia dengan sebatang kenikmatan yang candu

Ah, mungkin kamu sudah melupakanku...
Aku tak akan pernah melupakanmu, karena tak ada satu orangpun di dunia ini yang benar-benar pensiun dari idealismenya.

Lalu kapan kita bersama lagi?
Ada saatnya nanti, ketika aku telah menyelesaikan episode hidupku yang ini, saat itu, pasti akan datang

Tenang saja, hidup selalu berputar, siapa tahu besok aku telah ada di puncakmu lagi, menikmati sunrise, wedus gembel dan pasir yang masuk ke sekujur tubuh di 3676 Mdpl bersama kalian, sahabat!





Minggu, 30 Desember 2012

Finally, The Proposal Has Been Approved










 H-9

Diawali berantem-berantem karena debat tiada akhir, sebetulnya kita sama-sama pengen perfect jadilah berantem tapi akhirnya aman..Cari Engage Rings, Bikin Gown dan ngitung tabungan sisa berapaaaa..hiks

H-8
Ngantor seperti biasa, siapin koper, pulang ke Bogor dan packing lagi buat arisan keluarga di Kota Bunga Puncak, sekalian liburan karena tahun ini full diisi dengan kerja keras tanpa ada liburan sama sekaliii *curhat merana*. Di rumah ngobrol sama Ibu yang sudah rempong mempersiapkan ini itu.

H-7
Pulang ke Rumah dan diskusi sama Ibu ini itu, ketemu Mah kokom yang mau masakin catering buat Hari H, and caw yuk mari kita liburaaan ke Kota Bunga ngumpul keluarga, mampir ke Cimory dulu makan dan belanja sampai villa jam 9 malam dan disambut keluarga besar Soepena yang super rame!! dateng-dateng langsung di introgasi dan dikerjain harus mengumumkan sendiri acara lamaran (huhuu maluuu) ini ulahnya Tante Rini emang.

H-6
Masih di kota bunga, foto-foto, makan-makan, cerita-cerita sementara cami sibuk ngurusin hantaran yang mau dibawa ke bogor, hahahaa..saya sih senang-senang di Kota Bunga..Lalaalaaaa

H-5
Back to rutinitas, kerja seperti biasa, sibuk berdebat hal yang gak penting dan berantem tiada akhir.

H-4
Udah mulai deg-degan, riweh keluarga Rully harus pakai baju apa dan rempong karena mamahnya Rully khawatir ini itu

H-3
Makin riweh karena Ibu dan si Ade bingung mau beli kue apa, yaudah saya tutup kuping aja, calon penganten tau beres *devil laugh*

H-2 
Ke Rumah Rully dan menenangkan keluarga Rully, sekalian Fitting Baju dan entah kenapa saya lupa nanya Rully mau pake baju apa, hadeeeeh -__-

H-1
Ngantor dan santai, rileks (dalam hati sih deg-degan) mudah-mudahan besok acara lancar aman dan sentosa, halah!
Malemnya pulang dan taraaaa rumah udah diberesin tinggal pagi-pagi hidangin makanan dan karena keluarga Rully mau datang jam 9 pagi so kita harus bangun subuh dan mandi.

Hari H
Jeng jeng jeng, dari pagi sibuk ngurus ini itu, keluarga yang bantuin cuma dikit yang dateng dari pagi, jadi kita riweh seisi rumah, baru mandi jam 8 didandanin si Ade, trus Ibu baru mandi jam 8 alhasil keluarga Rully datang duluan, duuuh, mana perwakilan keluargaku belum dateng, makin mules deh..
Dan ternyata yang dateng sekitar 100 orang yang tadinya perkiraan cuma 50 orang untung makanan spare banyak..hehhee
kira-kira rundown acaranya gini :

- Jam 9 tamu dateng disambut sama keluarga, trus ngobrol-ngobrol sebentar
- Mulai acara jam 10 sambutan dari pihak keluarga menanyakan kedatangannya, trus dibalas sama pihak keluarga Rully sambil memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud kedatangan, sampai situ aman pas ditanya sama perwakilan keluarga Rully sudah ada yang ngikat belum dan mau menerima lamarannya itu jawabnya maluuu..tapi yaudah deh bilang Iya..hahaha, setelah itu kasih hantaran sama cincin pengikat, cincinnya disematkan sama mamanya Rully.
- Selesai acara formal makan siang sambil foto-foto dan ngobrol-ngobrol selesai deh


Abis acara selesai kita nyesel karena ternyata kita lupa cari fotografer atau minimal nunjuk fotografer dari keluarga, jadinya foto-fotonya cuma sedikit, hiks sedih
Anak-anak gank barbar malah baru pada dateng jam 4 sore jadilah kita curhat tiada akhir sampai jam 9 malam dirumah dan alhasil makanan ludes semua sama mereka *alhamdulilah :D


Oia, sebelumnya Rully udah datang sendiri ke rumah ketemu orangtuaku, mengutarakan keinginan untuk ngelamar dan ini katanya yang paling berat karena memang saya minta dia datang SENDIRIAN, hahahaaa..
Well, Resepsinya nanti 6 bulan lagi, tapi masih bingung cari ini itu, mudah-mudahan lancar sampe hari H.  


Rabu, 26 Desember 2012

Dear Future Husband


Aku ingin selalu jatuh cinta padamu
saat kau jatuh, terseret dan terhempas
saat kau tertunduk, terluka dan berduka

Aku ingin selalu menjadi candu tawamu
saat kau letih dan tertatih
saat kau berkelahi dengan kerasnya hidup

Aku ingin menjadi rasa yang menjadi penyebab
saat kau bahagia, tertawa dan bangga

Aku ingin aku,
selalu hidup dihatimu
dan menjadi sebab yang menjadikan hidupmu lebih baik 

Gravitasi.


Aku pernah
berlari, jatuh, melayang. 
mengejar, berhenti, dan mundur

Hatiku
pernah jatuh dan pecah
pernah jatuh dan tetap utuh

Jiwaku
Pernah terbang dan melayang 
Pernah mengawang dan terombang-ambing kedamaian

Degupku
Sering mendengar detakmu.
Mereka berbicara dengan bahasa yang tak dipahami kepalaku

Rinduku
Pernah mengusap air matamu
Memeluk kosong yang bertengger di detikmu
Hingga gema perpisahan meledak di telingaku
Dan ketidakkuasaan menyelimut kaki dan tanganku

Gravitasi 
Membuatku jatuh. Membuatku jauh.

Darimu. 

via Rahne Putri

Kamis, 20 Desember 2012

Live in Paris Van Java

 Sudah lama nggak ngeblog daaaaan taraaaaa saya sudah pidah domisili saat ini, yess! di bandung.

Seperti biasa, hidup saya memang terbiasa nomaden dan well saya sangat menikmatinya :)

Bersyukurnya  ketika saya berniat untuk pindah kesini datang tawaran kerjaan yang cocok walaupun awalnya ragu dan setelah berfikir sebulan lebih sampe akhirnya semalaman saya berfikir memang ini saatnya, hidup harus seimbang dan memang selalu ada pilihan.

Besok sorenya saya email ke bos surat resign, dipanggilah saya ke ruangannya dan setelah mengobrol panjang lebar akhirnya beliau bisa mengerti pilihan saya, jujurnya saya nggak enak harus meninggalkan kantor disaat terpuruk seperti ini but well ini jalan yang harus saya pilih.

Seharusnya last day saya adalah tgl 25 Agustus tapi karena pas libur lebaran jadi saya masih masuk tgl 28 Agustus dan sialnya laptop inventaris hilang di kantor, jadilah urusannya panjang.

Eniwei, saya lahir di Sukabumi, besar di Bogor kerja di Jakarta and now stay di Bandung, banyak hal yang menempa saya sedemikian betahnya dalam 'pelarian', hidup memang selalu rumit diterjemahkan dan semoga di 'pelarian' terakhir saya, saya menemukan rumah.

Setiap orang memang punya lukanya masig-masing, yang terbaik adalah mendorongnya menjadi motivasi dan saya sedang mencobanya.

Entah besok pelarian saya akan bermuara dimana, tapi saya sadar saya tak bisa selamanya 'berlari'. Tuhan kasih saya yang terbaik dan saya bersyukur dengan ketidaksempurnaan hidup saya, saya diberinya banyak kekuatan yang menempa saya menjadi baja.

Senin, 13 Agustus 2012






Rindu, selalu ada kamu disetiap piluku.



Pilu, selalu ada kamu disetiap akhir ceritaku.

Menemukan hidup




Saking udah lama gak naik gunung sampai karatan, saya tak pernah punya gairah yang sama lagi seperti ketika dulu kalau membahas rencana pendakian, sampai dini hari kemarin saya bertemu dengan admin @infopendaki secara tidak sengaja di Saur On The Road yang diadakan saudara sepupu dan teman-temannya dan ternyata mereka merencanakan pendakian ke gunung Rinjani, cita-cita saya tidak muluk, hanya ingin mendaki kesana sebelum saya mati. 

Hidup memang terus bertumbuh, sayapun begitu, walaupun prioritas sudah berbeda, tapi jiwa saya tak pernah lepas dari sana, ketika mendaki kita menemukan hidup yang berbeda, entah apa namanya saya hanya tahu rasanya, sempurna!

Saya ingin setidaknya menyelesaikan misi saya, walaupun saya tak tahu mungkin suatu hari nanti saya akan diberi kesempatan lagi atau tidak untuk mendaki, saya (yang sudah tua) merasakan lagi adrenalinnya ketika bertemu dengan orang-orang muda dan masih aktif di dunia pendakian, saya merasa saya pernah punya semangat seperti mereka. 

Saya sudah dua tahun lebih tak lagi mendaki walau hanya pendakin ke gunung gede. Tak pernah lagi mencicipi petualangan dan rasa bebas seperti dulu, kehidupan memang kadang merenggut sebagian untuk memberikan sebagian yang lain, bagi saya, dunia pendakian tak pernah bisa kita jalankan beriringan dengan dunia pekerjaan, harus ada yang dipilih, kecuali memang pekerjaannya disitu, yang satu ditinggalkan, maka otomatis yang lain berantakan.
Saya berharap sampai tua bisa mendaki kemanapun saya mau seperti Om Rudi yang saya temui di Gunung Semeru, berpuluh-puluh tahun setiap bulan Agustus dia kembali kesana sendirian hanya untuk mengenang dan merasakan terus jiwa muda yang tetap terpelihara. SALUT!

Post ini ditulis karena saya rindu rasanya tidur di tenda, di sela-sela rimbun pohon dan menggigil dihembus angin dan badai bulan Desember.

Senin, 16 Juli 2012

Baliiiii... Desember 2011









Tak perlu berkata-kata, karena sesungguhnya gambar telah banyak bercerita.

LDR Zone

Saat pertama kita bertemu, masih terasa jabatan hangat dari tangan kekar, masih terasa bau menyengat terkena matahari setelah seharian berolahraga, dan aku yang hanya tersenyum basa-basi.

Saat kedua kita bertemu, masih terasa bau tanah sehabis hujan dan aku yang berjudi dengan waktu, menunggumu. Malam itu tiba-tiba kita terdampar di bukit luas dengan bintang yang menatap kita, persis seperti impianku (dan mungkin impian banyak orang) kamu membuatkanku kopi hangat dan kita tak berhenti berbincang sampai mentari keluar peraduan.

Di tempat biasa, favorit kita, masih saja terekam banyak kenangan, banyak kehangatan.  Kita duduk di pojok kanan sebelah pintu keluar yang dirindangi rumput hiasan dengan pesanan yang selalu sama. Aku, Miss chocolate dan kamu, Mr Capucinno. Oh aku tahu kenapa kamu selalu memilih duduk dekat pintu, agar kita bisa melihat orang hilir mudik dengan segala kelucuan yang kita ciptakan.

Ujung jemariku mengetuk-ngetuk meja menunggu pesanan datang, kamu yang hanya memandangiku sedalam yang kamu mau. kita yang tak pernah sekalipun kehabisan cerita atau sekedar menertawakan kekonyolan masing-masing.

Di akhir waktu, kita harus berpisah, berdimensi dengan waktu dan ruang, berjarak dengan jutaan rindu dan kenangan yang selalu ingin terulang.

Kontemplasi Waktu, Aku dan Pilu

Terakhir aku menulis pilu, entah sudah berapa windu, aku lupa. Aku mungkin terlalu terbuai dipeluk haru biru cintamu, menjelajahi seluruh ruangku, terengah-engah dipelanamu, terseret ombak di aliran deras yang kau cipta sehinggaku tak lagi menapak di pantai punyaku.

Kau sesungguhnya tahu, selalu ada ruang bagiku melepas kekang, menapak masa lalu atau hanya sekedar berpetualang ke hati-hati yang bimbang.

Itulah sebab, kau tak pernah melepas sekalipun seraut senyum candu agar aku tetap dirantai oleh pesonamu.

Dan aku kini tersekat, terjerat di dalam jangkarmu. Entah sampai kapan.